Ketahui Fungsi Poros Axle Shaft dan Jenis-Jenisnya

icon 9 January 2023
icon Admin

Axle shaft merupakan sebuah poros kuat namun lentur. Alat ini sering dilupakan oleh pemilik kendaraan karena posisinya berada di bawah. Hanya saja memang alat ini tidak membutuhkan perawatan yang detail seperti sebuah mesin. 

Fungsi Axle Shaft

Setiap komponen dalam sebuah mobil pasti memiliki fungsinya masing-masing. Alat ini menjalankan fungsi utama sebagai penopang beban kendaraan. Selain itu alat ini juga akan meneruskan putaran ke bagian roda sebuah mobil. 

Melihat fungsi dari poros axle ini maka bisa dikatakan bahwa alat tersebut memegang peran penting. Meskipun tidak perlu dirawat secara detail seperti komponen mesin dari sebuah mobil, namun alat ini tetap harus dijaga dengan baik. 

Apabila terjadi kerusakan pada poros axle, maka tidak ada solusi memperbaiki. Biasanya poros axle akan langsung diganti dengan yang baru. 

Alat ini bisa mengalami kerusakan karena berbagai faktor penyebab. Paling banyak terjadi karena bengkok dan patah. Biasanya kondisi ini muncul saat poros axle menopang beban yang terlalu berat. 

Sebenarnya poros axle ini merupakan komponen mobil yang sangat awet dan paling lama rusak. Apalagi jika penggantian oli gardan dilakukan tepat waktu dan jenis poros axle yang dipakai tepat.

Ragam Jenis

Perlu diketahui bahwa axle shaft ini memiliki banyak tipe. Itulah mengapa harus dipilih tipe yang tepat sesuai dengan jenis kendaraan agar fungsinya berjalan optimal. Berikut adalah beberapa tipe poros axle:

  • Tipe Rigid atau Kaku

Pertama ada poros axle yang tipe rigid atau kaku. Ini merupakan jenis poros axle yang sering dipakai pada kendaraan dengan skala muatan menengah ke atas. Umumnya jenis poros ini akan dipakai untuk kendaraan dengan medan yang berat. 

Tipe poros kaku ini memiliki kekuatan yang sangat baik. Selain itu biasanya jenis poros ini juga lebih fokus digunakan pada kendaraan dengan penggerak roda belakang. 

Konstruksi dari poros ini jauh lebih kuat. Memiliki kemampuan untuk menahan beban yang berat dan bisa menghasilkan momen yang cukup besar. 

Cara kerja poros axle tipe rigid ini sangat simple. Saat kendaraan berjalan, maka posisi kendaraan akan mengikuti gerakan axle yang kaku. Jika kendaraan berjalan miring maka bodi juga akan miring karena porosnya kaku.

Jenis poros ini juga memiliki kekurangan. Suspensinya keras karena memang sifat poros yang kaku dan kurang fleksibel. Selain itu pada saat kendaraan melaju di jalan yang bergelombang maka bisa tidak stabil. 

Poros kaku ini juga membentuk sudut belok yang kecil. Jadi memang lebih cocok untuk kendaraan besar yang bebannya berat dan tidak seharusnya melaju dengan lincah. 

  • Tipe Independen atau Fleksibel

Selanjutnya ada tipe independen atau fleksibel. Ini merupakan jenis poros yang sering digunakan pada kendaraan-kendaraan berukuran kecil. Konstruksinya jauh lebih ringan dan bisa membentuk sudut belok yang lebih besar. 

Jenis axle ini akan terpasang di transaxle dan bekerja sebagai penggerak roda depan. Selain itu axle ini juga dilengkapi constant velocity joint yang akan membantu kendaraan tetap stabil saat melaju di jalan yang bergelombang. 

Suspensi yang dihasilkan terbilang lembut namun konstruksinya memang tidak begitu kuat. Jadi lebih direkomendasikan untuk kendaraan yang kecil dan mengutamakan kenyamanan. 

Axle shaft ini memegang peran penting dalam performa sebuah mobil. Namun harus dipilih jenis axle yang tepat sesuai kebutuhan mobil. Jika pemilihan axle-nya salah maka bisa jadi mobil tidak melaju optimal dan mengurangi keamanan. 

Mau cari tahu mengenai informasi otomotif lainnya? Segera kunjungi https://suzukimobilsultra.co.id/ untuk mendapatkan informasi lainnya.