Lalai Cek! Ini 5 Kerusakan yang Sering Terjadi pada Mobil Baru
Meskipun baru digunakan di tahun awal pembelian, bisa saja secara tiba-tiba mobil rusak. Penyebabnya bisa karena lalai saat melakukan pemeliharaan berkala atau karena cara penggunaan fitur yang kurang tepat.
Ini biasanya terjadi terutama pada komponen yang rentan rusak. Untuk itu, jangan abai jika muncul gejala-gejala yang menandakan adanya kerusakan pada bagian tersebut. Lantas, kerusakan apa saja yang membuat mobil baru bisa mengalami masalah? Berikut daftarnya.
5 Hal yang Menandakan Mobil Rusak meskipun Baru Beli
Menjaga keamanan dan kinerja mobil memang penting, karena barang ini merupakan investasi besar bagi pemilik kendaraan bermotor. Itu sebabnya, mobil harus diservis secara berkala.
Meskipun demikian, ada saja kerusakan yang kerap terjadi akibat kelalaian saat melakukan pengecekan rutin, di antaranya adalah:
-
Aki Mobil
Jenis kerusakan yang kerap terjadi pada mobil baru adalah aki mobil yang soak akibat jarang melakukan pengecekan. Sebagian pemilik menganggap bahwa komponen ini akan awet selama bertahun-tahun tanpa perlu diservis.
Faktanya, Anda harus rutin mengecek level cairan elektrolit, memeriksa koneksi kabel aki, hingga membersihkan terminal aki demi menjaga performanya.
Untuk itu, jangan lupa untuk selalu mengecek kondisi aki, mulai dari kebersihan terminal sampai dengan level cairan elektrolit sebelum melakukan perjalanan. Selain itu, penggunaan yang terlalu intensif juga membuat komponen aki mobil rusak.
Misalnya saja, terlalu sering menyalakan sistem hiburan mobil, tidak melepas charger ponsel, membiarkan lampu kabin menyala meski siang hari, dan lain sebagainya.
-
Sistem Suspensi
Jenis kerusakan kedua yang bisa terjadi pada mobil baru di lima tahun pertama pemakaian adalah sistem suspensi. Komponen ini terdiri dari peredam kejut, per, spring, struts, dan shock absorbers.
Jenis kerusakan ini hanya bisa dirasakan oleh pengemudi saat mobil dikendarai. Komponen pada sistem ini biasanya rusak atau mengalami keausan karena faktor pemakaian.
Saat ini terjadi, pengemudi akan merasakan adanya getaran yang cukup keras, bunyi berdecit, bodi mobil kurang stabil, dan kebocoran suspensi. Semua itu akan semakin terasa terutama saat melintasi jalan yang rusak atau berlubang.
Agar tidak mudah rusak, usahakan untuk menghindari melewati jalanan yang rusak, mengecek oli pada suspensi, tidak membawa muatan berlebihan, dan menjaga kebersihan sistem suspensi secara menyeluruh.
-
Sistem Rem
Seperti halnya sistem suspensi, adanya masalah pada sistem pengereman hanya bisa dirasakan oleh pengemudi. Jika abai terhadap gejala kerusakan pada sistem ini, bisa membahayakan keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lainnya.
Beberapa gejala mobil rusak di bagian sistem pengereman ditandai dengan lambatnya reaksi rem saat ditekan, atau mobil yang membelok ke satu sisi ketika pedal rem ditekan.
Agar tidak terjadi masalah pada sistem rem, disarankan untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh komponennya. Perhatikan apakah ada tanda-tanda aus atau karat pada tiap komponen mulai dari kampas rem hingga cakram.
-
Emissions Control System
Kerusakan yang umum terjadi pada mobil baru adalah adanya masalah pada sistem pengendalian gas buang atau Emissions Control System. Sistem ini bertugas untuk membatasi pengeluaran gas beracun seperti nitrogen oksida atau NOx.
Anda bisa mengetahui adanya masalah pada sistem ini melalui peringatan yang muncul di dashboard.
Selain itu, mobil juga akan mengeluarkan asap tebal dari knalpot dan kehilangan tenaga. Jika ini terjadi, segera mengunjungi bengkel resmi agar dilakukan pemeriksaan.
-
Sistem Navigasi
Jenis kerusakan terakhir yang bisa terjadi pada mobil baru adalah rusaknya sistem navigasi. Meski tidak menimbulkan kecelakaan, namun rusaknya sistem ini akan membuat pengemudi merasa bingung dan tidak nyaman saat berkendara.
Itulah kelima jenis kerusakan yang bisa terjadi pada mobil baru. Intinya, perhatikan setiap komponen yang melekat dan segera lakukan penggantian jika ada yang rusak atau aus.