Jangan Abai! Efek Gonta Ganti BBJangan Abai! Efek Gonta Ganti BBM MobilM Mobil
Ibaratnya, gonta ganti BBM seperti bermain api dengan mesin mobil Anda. Banyak yang mungkin berpikir bahwa beralih dari satu jenis bahan bakar ke lainnya adalah cara mudah untuk mengeksplorasi performa atau efisiensi mesin.
Namun, apakah Anda tahu yang sebenarnya terjadi di dalam mesin ketika Anda melakukan ini? Efeknya ternyata bisa jauh lebih kompleks, dari kerusakan internal mesin hingga konsumsi bahan bakar yang tidak efisien.
3 Efek Gonta Ganti BBM pada Mobil
Ada berbagai efek yang bisa terjadi pada mobil Anda jika terlalu sering mengganti BBM, seperti:
- Kinerja Mesin Menurun
Performa mesin mobil bisa menurun jika Anda biasa menggunakan Pertalite dengan angka oktan 90, dan kemudian memutuskan untuk beralih ke Pertamax yang memiliki angka oktan 92.
Mesin mobil dirancang untuk beroperasi pada tingkat kompresi tertentu, dan bila Anda mengubah jenis bahan bakar, mesin harus kembali menyesuaikan kompresinya.
Proses ini mempengaruhi banyak komponen mesin, termasuk katup, busi, dan sistem pembakaran. Jika Anda terus-menerus beralih dari satu jenis ke yang lain, mesin akan mengalami stres, sehingga berdampak pada kinerja mesin serta efisiensi bahan bakar.
- Kerak pada Mesin
Setiap jenis bahan bakar memiliki komposisi kimia yang berbeda, termasuk zat aditif. Ketika Anda sering mengganti jenis bahan bakar, residu dari berbagai jenis zat ini bisa menumpuk dan membentuk kerak di dalam mesin.
Kerak ini bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari menurunkan tingkat kompresi hingga mengganggu aliran udara dan bahan bakar ke mesin. Bahkan lebih buruk, kerak ini bisa menutupi lubang katup yang akan mengganggu proses pembakaran.
Dalam kasus yang lebih parah, kerak ini bisa menyumbat saluran oli, mengganggu pelumasan dan akhirnya menyebabkan mesin cepat panas atau overheat.
- Detonasi atau Pembakaran Lebih Awal
Detonasi atau yang sering disebut sebagai "knocking" adalah fenomena di mana bahan bakar di dalam mesin terbakar lebih awal daripada yang seharusnya.
Ini biasanya terjadi ketika Anda gonta ganti BBM dan menggunakan bahan bakar dengan angka oktan yang lebih rendah dari yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil.